0

Kenyamaman adalah mesin pembunuh yang paling sadisSiapa sih yang tidak ingin berubah menjadi lebih baik? Tentunya baik dalam segala hal. Kemampuan finansial yang membaik, kualitas hidup yang semakin meningkat, dan lain sebagainya. Tapi masih banyak orang yang berhenti pada tahap keinginan saja. Tidak benar-benar mengupayakan perubahan itu. Pertanyaanya mengapa banyak orang ingin berubah namun tetap tidak berubah? Jawabanya adalah karena mereka terpenjara dalam zona nyaman. Sebuah zona yang sangat membahayakan dalam kehidupan umat manusia.
Mungkin ketika anda membaca tulisan ini berpikiran bahwa zona nyaman yang dimaksud adalah zona yang dimiliki oleh seseorang yang semuanya sudah mapan, segalanya sudah ia miliki, sudah terpenuhi semua kebutuhannya. Rumah besar, mobil mewah, tabungan banyak, tanah berhektar-hektar, gajinya berjuta-juta, pokoknya mantab. Benar ga? Jangan salah. Bahwa zona nyaman yang akan kita bahas ini dimiliki oleh siapa saja. Zona ini menjangkit tak kenal ampun, bahkan banyak orang yang gajinya pas-pasan, UMR (Upah Minimum Regional) bahkan kurang. Terkadang gaji yang didapatkan hanya cukup untuk menyambung hidup sebulan, itupun kalau tanggal tua sudah mpot-mpotan. Mereka tetap bertahan dalam zona kenyamanannya. Mereka tidak berani keluar dari zona tersebut. Mereka berpikir setidaknya sudah punya pemasukan yang pasti. Walaupun kecil, mereka menerima gaji secara pasti. Kalau mencoba cari yang lain itu semua penuh dengan ketidakpastian. Jika keluar dari pekerjaan dan berusaha sendiri itu hasilnya tidak pasti. Mereka tidak berani ‘jualan’, mereka gengsi, mereka tidak mau mengandalakan hidup dari penjualan yang tidak pasti kalau mereka memiliki usaha sendiri. Mereka lebih nyaman dengan kondisi saat ini yang pas-pasan, yang penting pasti. Mereka sudah terjebak dalam zona nyaman mereka.Saran sederhananya agar anda tidak terjebak dalam zona nyaman, baca dengan dengan seksama dan ingat-ingatlah kalimat ini, “Segala sesuatu yang sangat kita inginkan, sesungguhnya tidak jauh. Hanya sedikit saja diluar zona nyaman kita.” Perlu bukti? Coba lihat orang yang sukses di Jakarta, rata-rata adalah para perantau yang meninggalkan daerah mereka, daerah yang sudah sangat familiar baginya, menuju tempat yang asing buat mereka. Mereka keluar dari zona nyaman mereka, mereka berjuang dengan ketidaknyamanan, dan mereka sukses.
3 Langkah untuk berubahApa yang anda lakukan agar bisa beradaptasi dan keluar dari zona nyaman anda? Berikut ada 3 langkah sederhana yang bisa anda lakukan.
Pertama: Ubah pikiran andaSegala sesuatu diciptakan dua kali, yang pertama adalah ciptaan mental yang kedua adalah ciptaan fisik. Seorang arsitek tidak akan langsung membangun gedung tanpa membayangkanlebih dulu dan menuangkannya kedalam gambar desain. Dia akan membayangkan dulu (ciptaan mental) kemudian menuangkan dulu dalam gambar kemudian baru membangun (ciptaan fisik).Anda adalah apa yang anda pikirkan. Bagaimana keluarga anda, karier anda saat ini, kehidupan anda saat ini adalah buah dari pikiran anda di masa lalu. Apa yang anda harapkan untuk masa depan adalah apa yang anda pikirkan saat ini. Oleh karenanya, untuk merubah kehidupan anda dimasa mendatang langkah pertama yang anda ambil adalah merubah pikiran anda. Ubah pikiran “Yang penting tidak rugi” menjadi pikiran “Yang penting untung besar”, ubah pikran “Biar miskin asal bahagia” menjadi pikiran “Biar kaya juga bahagia”
Kedua: Ubah lingkungan andaAda seorang anak muda sedang bekerja mengirim minuman soda ke beberapa tempat. Sebelum menjalankan tugasnya anak muda ini mendapatkan arahan dari bagian distribusi. Arahan yang disampaikan kepala bagian distribusi begini, “Hai anak muda! Minuman soda yang akan kau antar harganya berbeda-beda. Jika kau mengantar ke warung harganya Rp 12.500, jika kau mengantar ke supermarket harganya Rp 15.000, jika kau mengnatar ke restoran harganya Rp 17.500, dan jika kau mengantar ke hotel harganya Rp 25.000.” mendengar arahan ini anak muda langsung memberikan pertanyaan, “Kenapa harganya beda-beda padahal minuman sodanya sama.?” Jawab kepala distribusi, “Harga minuman soda itu memang berbeda-beda, bergantung pada lingkungan mana minuman ini dijual.”
Cerita tersebut cerita yang sederhana namun memiliki pengertian yang mendalam. Kita adalah minuman soda itu sendiri, berapa harga label pada diri kita bergantung pada lingkungan seperti apa yang kita tempati saat ini. Jika lingkungan anda adalah lingkungan para pemalas, maka harga label dari diri anda tidak lebih dari seorang pemalas. Jika lingkungan anda adalah lingkungan para pengusaha, maka harga label diri anda jauh lebih mahal dibanding lingkungan para pemalas. Berapa harga anda dilingkungan anda saat ini?
Ketiga: Ubah tindakan andaLingkungan yang mendukung belum tentu menjamin keberhasilan jika anda tidak mengubah tindakan anda. Anda harus mengambil tindakan anda yang tidak efektif menjadi tindakan yang produktif. Anda harus bersedia mengganti tindakan lama anda dengan tindakan baru yang lebih positif karena perubahan pikiran dan lingkungan tanpa diikuti perubahan tindakan adalah sia-sia. Karena itu, ubahlah tindakan anda mulai sekarang. Ben Sholeh [Sumber: Unlimited Wealth by Bong Chandra]

Posting Komentar

 
Top