0


Keanekaragaman serangga di Indonesia tercatat salah satu yang terbesar
di dunia bersama negara latin Brasil. Kekayaan alam ini bisa
dimanfaatkan menjadi bisnis yang menarik dan menjanjikan asalkan
dilakukan dengan rambu-rambu hukum.

Muchamad Chatim Magfur
rupanya melihat jeli peluang ini. Krisis 1998 lalu justru membuat Chatim
terdorong membangun bisnis penangkaran serangga seperti kupu-kupu dan
kumbang hidup untuk diekspor ke Jepang, Taiwan dan Korea.

Sejalan
berjalannya waktu, akhirnya ia memutar kreasi baru dengan mengembangkan
produk pengawetan serangga sebagai produk suvenir. Jenisnya
macam-macam, mulai dari gantungan kunci, hiasan hingga bingkai serangga
kumbang dan kupu seharga puluhan juta rupiah.

"Awalnya dulu saya
hanya main di serangga hidup untuk diekspor ke Jepang, banyak serangga
yang mati, akhirnya kita buat untuk suvenir. Saya mulai tahun 1998 untuk
serangga hidup, suvenir serangga baru tiga tahun ini," jelas Chatim
kepada detikFinance, Senin (12/7/2011).

Ia
menuturkan menjalankan bisnis suvenir pengawetan serangga harus mendapat
izin dari Kementerian Kehutanan dibidang konservasi. Maklum saja,
sebagian serangga yang diawetkan adalah jenis yang dilindungi yang
bernilai tinggi asalkan diperoleh dari proses penangkaran atau bukan
dari alam bebas. Pasokan serangga ia peroleh dari penangkaran sendiri
hingga penangkaran kupu-kupu di Maros Sulawesi Selatan.

Chatim
mengaku kini ia lebih fokus menggarap usaha pengawetan serangga
ketimbang mengekspor hidup-hidup. Setidaknya ia sudah membuat 16 item
produk yang terdiri dari berbagai jenis serangga seperti kupu-kupu,
kumbang tanduk, capung, kelabang, kalajengking dan lain-lain.

Menurutnya
dengan diolah menjadi suvenir nilai tambah dari produknya bisa melonjak
hingga 5 kali lipat. Meskipun ada serangga tertentu yang justru lebih
mahal jika dijual masih hidup.

"Yang menarik dari bisnis ini
adalah keunikannya, belum banyak yang bermain, pasarnya masih terbuka,
ini pasar yang unik. Memang kalau kita tak ngerti kita tak bisa jualan.
Ada unsur keilmuannya juga, misalnya soal spesies serangga banyak orang
yang tidak tahu, padahal ini dari seluruh Indonesia," katanya

Produk
yang ia jual mulai dari Rp 10.000 untuk jenis gantungan kunci sampai
jenis serangga langka seharga Rp 25-30 juta di pasar. Para pembelinya
umumnya adalah kolektor serangga di Negeri Matahari Terbit.

Bahkan
untuk jenis serangga kupu-kupu unik dan langka, sampai ada yang
dihargai hingga ratusan juta rupiah. Chatim pun mengaku tetap berpegang
pada prinsip aturan hukum konservasi, yaitu serangga-serangga itu harus
diperoleh dari proses penanggakaran bukan dari alam bebas.

"Para
konsumen pun di luar negeri meminta sertifikat terutama dari pembeli
Eropa, ini terkait perjaniian internasional soal spesies serangga yang
dilindungi," katanya.

Chatim menuturkan segmen produk suvenir
pengawetan serangga ini memang lebih banyak diminati oleh pasar ekspor.
Meskipun permintaan pasar dalam negeri cukup tinggi.

"Khusus
untuk orang Jepang punya kultur dari dulu kumbang yang menemukan orang
Jepang, mereka buat koleksi seperti kupu-kupu, demi kepuasan. Untuk
pasar lokal belum optimal," katanya.

Selama ini, Chatim
memproduksi suvenirnya tergantung permintaan pasar. Ia bersama 12
karyawannya kini sedang panen permintaan karena secara musiman pada
Mei-Juli terjadi order yang tinggi khususnya dari pasar ekspor.

Misalnya
untuk produksi gantungan kunci berhias serangga diproduksi 1000-2000
unit per bulan, ini di luar dari produk lainnya. Ia menghitung omset
bisnisnya dari permintaan pasar dalam negeri saja mencapai Rp 20-30 juta
per bulan.

"Ini di luar permintaan ekspor. kalau ekspor,
jumlahnya tak pasti, sampai ratusan juta sekali ekspor," katanya.

Dikatakanny,a
permintaan produk suvenir pengawetan serangga relatif stabil. Untuk
tetap terus tumbuh, ia pun mengembangkan diversifikasi produk seperti
suvenir kaos berlukiskan serangga-serangga cantik.

"Sekarang
kembang biak serangga dipengaruhi juga iklim global," ucapnya.

Dahlia
Insects Souvenir

Muchamad Chatim Magfur

Galeri

Museum
Serangga Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Email:
chatim2007@yahoo.co.id


http://finance.detik.com/read/2011/07/13/105121/1680229/480/meraup-dolar-dari-pengawetan-serangga



Source link

Posting Komentar

 
Top