0


Laba Rugi dari Sudut Pandang Pengusaha


Kayaknya Tulisan saya ini bakal “dikutuk” oleh para Akuntan. Karena saya memperlihatkan satu sisi laporan keuangan, dalam hal ini adalah Laporan Laba/Rugi dari sudut PENGUSAHA. Semoga dengan tulisan singkat ini, temen-temen Pengusaha akan makin PAHAM bagaimana membaca Laporan Keuangan.


Oke.. Kita mulai aja yaa.. Baca pelan-pelan, klo perlu diulang.


Fenomena pengusaha selalu dihadapkan pada 2 hal:
1. Pendapatan
2. Biaya (Bukan Pendapatan)
Untuk mendapatkan sesuatu harus mengeluarkan biaya. Hukum kekekalan energi. Biaya + tenaga + ide/konsep + waktu akan menghasilkan Pendapatan.


Dalam Laporan L/R, kita bisa lihat ada 2 hal yang sangat berbeda antara:
1. Bagian atas, yang membuat para pengusaha hepi, yaitu POS PENDAPATAN atau Penjualan.
2. Bagian bawah, yang membuat para pengusaha kurang hepi, yaitu biaya alias pengeluaran, alias Non-Pendapatan, kecuali pos akumulasi (hasil penjumlahan, yaitu laba kotor, laba sebelum pajak, dan laba bersih).


Apa sih yang akan “dibawa pulang” oleh pengusaha? Yaa.. PROFIT BERSIH. Jadi.. Jangan buru-buru mengakui Laba jika belum sampai ke laba bersih.


Penekanan Profit Bersih dalam tulisan ini adalah Profit yang dihasilkan dari Penjualan Operasional, bukan penjualan lain-lain, seperti penjualan aset. Karena penjualan lain-lain atau aset adalah “Bonus” bagi pengusaha, jika menguntungkan. Makanya, pos tersebut tidak saya tampilkan di dalam contoh format laporan L/R yang sederhana tersebut.


Bahkan, penjualan aset, contohnya mesin, biasanya hanya “untung” dalam pembukuan, tapi faktanya kita masih butuh beli mesin yang baru (peremajaan), yang justru cenderung mengeluarkan uang lebih banyak. Penjualan aset yang menguntungkan biasanya hanya properti, atau tanah dan bangunan.


Menaikkan Profit


Okee.. Balik ke Topik..


PROFIT akan NAIK jika ada 2 cara:
1. Menaikkan Pendapatan/Penjualan.
2. Menurunkan Biaya.
Simple kan? Yes! Tapi bukan hanya itu yang akan saya bahas.


Ada hal yang lebih MENDASAR dari upaya menaikkan PROFIT, yaitu FOKUS operasional perusahaan. Terutama, maaf, bagi Pengusaha yang belum mapan, atau FLYING WATCH (jam terbang) nya belum tinggi. Mereka banyak yang terfokus pada mengurangi dan mengurangi biaya. Apalagi kalo omsetnya lagi turun.


Apa efeknya jika kita fokus pada biaya? Kita hanya sibuk menekan dan menekan biaya.. Secara sadar ataupun tidak sadar, selalu muncul pertanyaan “Mana lagi yaa yang bisa di-efisien-kan?”


PLETAAAKK..!! ?#?Lempar_Bakiak?
Woiiii.. Banguuunn..!!


Prioritasnya jangan kebalik!! Kalo ibarat orang puasa.. Ada batasnya. Ada saat berbuka puasa. Bukan puasa terus NGEBLENG (tanpa buka), akhirnya justru tewas ngenes.


Untuk menyamakan persepsi, ada 2 hal dalam kita menjalankan bisnis, yaitu EFEKTIF dan Efisien. Efektif berkaitan dengan tercapainya Target, efisien berkaitan dengan “kesempurnaan” operasional bisnis.


Untuk itu, Fokus kita berbisnis adalah 80% pada pencapaian target (Efektivitas), dan 20% pada Efisiensi biaya.
Fokus pada pendapatan akan membuat kita kreatif dan action. Sebaliknya, jika fokus pada efisiensi, maka pikiran kita cenderung tidak kreatif.


Kenapa??


Saya mengibaratkan dengan naik mobil, masa depan Anda adalah pada kaca utama, fokus pada tujuan akhir. Sedangkan biaya hanyalah kaca spion yang perlu untuk dilihat/dikontrol sesekali, atau pada saat-saat tertentu, misalnya saat parkir. Tentunya dengan asumsi, dari awal kita sudah menghitung dan menentukan harga jual yang akan memberikan keuntungan bagi kita. Artinya, jika jualan sampai di atas BEP kita sudah pasti PROFIT.


Biaya dianalisa dari data yang sudah terjadi dan ruang gerak untuk diubah sudah sangat sempit. Sementara, Pendapatan (OMSET) dapat diupayakan dan variable-nya bebas. Tergantung dari ide, KREATIVITAS, Inovasi, Strategi, dan langkah-langkah kita berikutnya.profit dari sudut pandang pengusaha, bukan akuntansi





Pengecualian


Pengecualian.. Fokus pada Efisiensi Biaya, hanya boleh dilakukan pada saat masa krisis. Selebihnya, FOKUS PADA OMSET.


Fokus pada Omset/penjualan akan mengasah INTUISI kita pada perubahan market. Dan akan membawa kita untuk menjadi pebisnis sejati. Sepakat?? ?


Sekian dulu.. Semoga bermanfaat.. ?


oleh:
Dania Setiabudi





franchise keren cafeos




Source link

Posting Komentar

 
Top