0



Ojek menjadi salah satu alternatif angkutan umum di kota-kota besar,
terutama di Jakarta yang hampir setiap hari macet. Selain cepat sampai
tujuan, ongkos ojek pun cukup terjangkau.

Selama ini hampir tidak
ada ojek yang dikelola secara profesional, baik dari layanan hingga
operasionalnya. Ada satu nama, yaitu Go Jek yang bisa menjawab semua
itu.

Chief Executive Officer Go Jek, Nadiem Makarim mengatakan,
Go Jek mengoperasikan 400 armada. Motor ini bukan milik perusahaan,
melainkan mitra bisnis Go Jek itu sendiri.

Ke depan, pria
kelahiran Singapura ini optimis jumlah armada akan bertambah seiring
bertambahnya mitra yang bekerja sama dengan Go Jek.

"Kita enggak
ingin tambah, karena sudah banyak motor di jalan. Kita ingin ajak siapa
saja ojek yang ingin bergabung dan kerja lebih keras," paparnya di
sela-sela regional entrepreneurship summit, di Nusa Dua Bali, Sabtu
(23/7/2011).

Go Jek yang menjadi salah satu pemenang Wirausaha
Muda Mandiri ini pun langsung mendapat komitmen investasi dari Arthur
Benjamin, salah satu investor dari Amerika Serikat (AS). Meski jumlah
modal yang Arthur berikan minim, namun ini menunjukan potensi bisnis
ojek yang dikelola secara profesional.

"Arthur akan investasi.
Dan masih ada dua angle investor lain sedang melakukan pendekatan,"
ujarnya.

Namun, ia enggan menyebut nilai investasi yang
ditanamkan Arthur Benjamin. "Ini jadi rahasia, namun jumlahnya masih
minoritas. Namun ini menunjukan bisnisnya potensial, dan harus digedein
di Indonesia," kata Nadiem.

Yang dibutuhkan perseroan dalam waktu
dekat adalah tenaga marketing. Karyawan ini harus mampu mencari
pelanggan baru, khususnya korporasi.

Hingga kini Go Jek memiliki
550 konsumen loyal, yang telah menggunakan jasa ojek ataupun mengantar
barang. Jumlah order per hari mencapai 50-60 kali.

"Terdiri dari
perusahaan, baik nasional atau multi nasional. Ibu-ibu juga. Kami yakin
ini prospektif, dan dua bulan lalu total konsumen loyal kami baru 250
konsumen," imbuhnya.

Jika ingin bergabung sebagai mitra dari Go
Jek ini, tinggal bermodalkan motor saja bisa. Kebutuhan lainny akan
difasilitasi oleh Go Jek, seperti seragam dan helm.

"Jadi kita
beri tawaran ke tukang-tukang ojek dengan skema bagi hasil. Nanti tukang
ojeknya dapat mayoritas. Kita 35% sisanya 65% untuk tukang ojek,"
ujarnya.

(wep/ang)




http://finance.detik.com/read/2011/07/23/155209/1687844/480/go-jek-mengejar-laba-lewat-ojek-profesional 





Source link

Posting Komentar

 
Top